Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan tengah menggodok skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) flat dengan jangka waktu sampai 35 tahun. Rencana ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat dalam memiliki rumah sendiri.
Skema KPR flat 35 tahun maksudnya pembiayaan KPR dengan tenor paling panjang 35 tahun dan besaran cicilan tetap alias flat sepanjang masa KPR. Skema ini terinspirasi dari keberhasilan skema KPR di Jepang.
Menurut Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna dengan tenor yang panjang maka angka cicilan akan lebih ringan. Hal itu bisa menjawab tantangan tingginya cicilan KPR yang harus dibayarkan masyarakat setiap bulannya untuk memiliki rumah.
"Sekarang itu masalah di kita affordability. Karena tenornya pendek, cicilan tinggi. Kalau tenornya diperpanjang apa akibatnya? Cicilannya akan lebih rendah. Kalau sanggup nyicil, mereka pasti akan berani beli," jelasnya saat berbincang dengan detikcom belum lama ini.
Untuk pelaksanaannya, Herry berharap bisa segera diterapkan di Indonesia. Pasalnya, adopsi kebijakan ini membutuhkan ekosistem pembiayaan perumahan yang matang, baik dari sisi penyediaan pembiayaan hingga skema penyaluran yang tepat.
Program KPR flat 35 menjadi modifikasi terbaru dari penyaluran rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menekan angka ketimpangan pemilikan rumah atau backlog, yang berdasarkan data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 mencapai 12,71 juta rumah tangga.
Backlog kepenghunian sendiri mencapai 6,98 juta rumah tangga, sementara 29,56 juta rumah tangga menempati rumah yang tak layak huni. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat diharapkan dapat berkontribusi dan berkomitmen lebih dalam upaya meningkatkan kualitas bangunan dan lingkungan yang sehat.
Pada tahun 2045, pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk mencapai posisi zero backlog. Untuk mewujudkannya, masih diperlukan penyediaan suplai rumah layak huni sekitar 1,5 juta rumah per tahun. Langkah-langkah inovatif seperti skema KPR flat 35 tahun menjadi salah satu cara dalam mencapai visi tersebut.
Menanggapi skema KPR flat 35 yang tengah digodok oleh Kementerian PUPR, CEO Loan Market (Indonesia), Sari Dewi, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah progresif ini.
"Inisiatif pemerintah untuk merancang skema KPR dengan jangka waktu 35 tahun adalah langkah maju yang sangat positif. Hal ini tidak hanya akan memberikan solusi bagi masyarakat dalam memiliki rumah sendiri, tetapi juga dapat merangsang pertumbuhan sektor properti secara keseluruhan," ujar Sari Dewi dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (5/1/2024).
"Skema bunga flat 35 tahun yang diadopsi dari pengalaman sukses Jepang menunjukkan keberanian dan keinginan pemerintah untuk terus berinovasi dalam mendukung pemilikan rumah di Indonesia. Kami, di Loan Market, mendukung penuh langkah-langkah proaktif ini dan percaya bahwa kolaborasi antara sektor publik dan swasta dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat," tambahnya.
Dengan dukungan dari pemangku kepentingan utama, termasuk institusi keuangan seperti Loan Market, skema KPR flat 35 tahun diharapkan dapat memberikan solusi berkelanjutan bagi permasalahan backlog dan meningkatkan akses perumahan yang layak huni bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Menanggapi inisiatif terbaru Kementerian PUPR terkait skema KPR flat 35 tahun, Country Director of Ray White (Indonesia), Johann Boyke Nurtanio juga memberikan dukungan penuh.
"Langkah-langkah inovatif seperti KPR 35 tahun yang diusung oleh Kementerian PUPR adalah langkah yang sangat positif untuk mempercepat akses masyarakat Indonesia dalam memiliki hunian. Kami, di Ray White, melihat ini sebagai dorongan besar bagi industri properti dan percaya bahwa hal ini akan memberikan dampak positif bagi pasar perumahan secara keseluruhan," tuturnya.
Dengan dukungan berbagai pihak, skema ini diharapkan mampu mengatasi tantangan backlog dan meningkatkan akses perumahan yang berkualitas di Indonesia.
"Melalui skema ini, diharapkan dapat terjadi peningkatan aktivitas transaksi di sektor properti, memberikan kepastian dan stabilitas dalam pembiayaan perumahan. Kami berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah progresif ini demi menciptakan ekosistem perumahan yang lebih sehat dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat," tambah Johan Boyke.
Almadinah Putri Brilian - detikProperti
https://www.detik.com/properti/berita/d-7125426/pemerintah-godok-skema-kpr-flat-35-tahun-bisa-atasi-backlog